Investasi Pertamina Tembus Rp74 T per Oktober 2024

Kalbar, Pafi Indonesia — PT Pertamina (Persero) mencatat realisasi investasi perusahaan mencapai US$4,7 miliar atau setara Rp74,84 triliun (asumsi kurs Rp15.924 per dolar AS) per Oktober 2024.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menyebut bahwa realisasi tersebut digunakan untuk mendukung perusahaannya menghadapi tantangan di sektor midstream yang melanda beberapa kilang dunia pada tahun ini.

Hal itu juga digunakan untuk memenuhi target pendapatan perusahaan di akhir 2024 sebesar US$75,8 miliar atau Rp1.207,43 triliun.

Adapun pendapatan Pertamina per Oktober 2024 adalah sebesar US$62,5 miliar atau setara Rp995,93 triliun dengan laba bersih sebesar US$2,66 miliar atau Rp42,35 triliun.

“Untuk mendukung hal tersebut, di 2024 kita sudah membelanjakan investasi sebesar US$4,7 miliar,” ujar Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/11).

Wiko menyebut pembelanjaan investasi tersebut terbesar diutamakan untuk kegiatan hulu yang menghasilkan produksi minyak.

Lebih lanjut, ia melaporkan Pertamina terus melakukan efisiensi di mana pada 2024

mereka telah membukukan optimalisasi biaya sebesar US$780 juta atau Rp12,42 triliun.

Optimalisasi biaya tersebut terdiri dari kegiatan cost saving, cost avoidance dan revenue generators.

Ia juga menyoroti bagaimana berbagai kilang di dunia mengalami tantangan serupa,

namun Pertamina tetap optimis dapat mengelola sektor hulu dengan baik. “Kami akan menjelaskan lebih rinci mengenai pengelolaan sektor hulu ini,” tambahnya.

Di samping itu, Pertamina terus berupaya meningkatkan efisiensi melalui program optimalisasi biaya. Selama tahun 2024, perusahaan berhasil mencatat penghematan sebesar USD 780 juta melalui strategi pengendalian biaya, efisiensi operasional, dan peningkatan pendapatan.

“Sebagai bagian dari semangat holding-subholding, kami fokus pada efisiensi. Tahun ini kami telah membukukan penghematan biaya sebesar USD 780 juta,” jelas Wiko.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pertamina berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis di tengah tantangan global, sekaligus mendukung keberlanjutan energi nasional. Investasi besar-besaran di sektor hulu migas diharapkan menjadi motor penggerak utama

dalam meningkatkan produksi energi nasional dan mendukung kemandirian energi Indonesia.