Klok: Kendala Bahasa Picu Friksi STY vs Pemain Timnas Indonesia
Kalbar, PaFI Indonesia — Gelandang Persih Bandung, Marc Klok, mengatakan kendala bahasa memicu friksi antara Shin Tae Yong dengan para pemain Timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan Klok dalam wawancara dengan ESPN Belanda pada Rabu (8/1). Gelandang 31 tahun itu mengaku memiliki konflik dengan Shin Tae Yong karena masalah bahasa.
“Kendala bahasa menjadi masalah dengan pelatih nasional sebelumnya [STY], yang membuat banyak pemain jengkel. Itu yang menyebabkan friksi.”
“Saya punya konflik dengan pelatih nasional sebelumnya. Kalau Anda coba berdiskusi dengan dia, nama Anda bisa dicoret. Itu yang membuat saya keluar,” ucap Klok yang terakhir masuk skuad Timnas Indonesia pada Maret 2024.
Dalam wawancara dengan NOS, Marc Klok mengatakan Shin Tae Yong harus berkomunikasi dengan pemain melalui penerjemah. Hal itu menyulitkan para pemain Timnas Indonesia.
“Dia [STY] bekerja dalam hierarki yang cukup ketat dan komunikasi dilakukan melalui seorang penerjemah. Itu sedikit menjadi masalah. Banyak pemain asal Belanda bergabung dan bagi mereka hierarkinya sangat berbeda,” kata Klok.
Lebih lanjut Klok mengatakan pemecatan Shin Tae Yong mengejutkan publik Indonesia. Terlebih, Timnas Indonesia akan menghadapi pertandingan penting melawan Australia dan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret dan 25 Maret mendatang.
“Pemecatan ini menjadi perdebatan. Di satu sisi, sebagian fans memberi pujian untuk Shin Tae Yong, yang telah berada di Timnas Indonesia selama sekitar lima tahun. Pemecatannya mengejutkan rakyat. Dia telah mencapai sesuatu untuk pengembangan para pemain dan negara,” ujar Klok kepada ESPN NL.
Shin Tae Yong resmi dipecat PSSI dari kursi Timnas Indonesia pada Senin (6/1). Sebagai gantinya PSSI telah resmi menunjuk Patrick Kluivert, Rabu (8/1).
Bahasa Sepak Bola yang Bersifat Universal
Dalam dunia sepak bola, Nova menekankan bahwa bahasa yang digunakan di lapangan seringkali bersifat universal, yang memudahkan komunikasi antar pemain dan pelatih. Meskipun proses penerjemahan oleh interpreter mungkin tidak selalu 100% tepat, Nova yakin bahwa pemain tetap bisa memahami maksud pelatih berkat bahasa sepak bola yang sudah dikenal luas di kalangan para pemain.
“Selama ini, saya melihat kendala bahasa Coach Shin Tae-yong ini tidak jadi masalah yang terlalu signifikan,” jelas Nova. Bahasa dalam sepak bola lebih mengandalkan pemahaman teknis dan istilah yang sudah diterima secara global, sehingga instruksi dari pelatih sering kali dapat dipahami meskipun ada perbedaan bahasa.
Nova juga mengakui bahwa terkadang ada sedikit perbedaan dalam interpretasi yang disampaikan oleh interpreter. Namun, dia percaya bahwa hal tersebut tidak menghambat efektivitas komunikasi di dalam tim. “Mungkin ada maksud yang bisa terhenti di interpreter. Mungkin bisa juga ada penyampaian yang sedikit berbeda dari interpreter. Namun, saya rasa selama ini tidak menjadi masalah,” tambahnya.