Jakarta, Pafi Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.640 per dolar AS pada Senin (7/10) pagi. Mata uang Garuda melemah 155 poin atau 1 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,20 persen, baht Thailand melemah 0,33 persen, yuan China melemah 0,11 persen, peso Filipina melemah 0,56 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,25 persen.
Dolar Singapura menguat 0,07 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,06 persen, dan franc Swiss menguat 0,09 persen.
Sedangkan, dolar Australia menguat 0,18 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,01 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah imbas data ekonomi AS yang positif dan ketegangan di Timur Tengah yang makin memanas.
“Rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS setelah data tenaga kerja AS NFP yang jauh lebih kuat dari perkiraan. Konflik di Timur Tengah juga masih menekan mata uang beresiko seperti rupiah,” ujar Lukman kepada PafiIndonesia.com.
Selain itu, investor pun masih menantikan data cadangan devisa Indonesia yang bakal dirilis Bank Indonesia pada siang ini.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.500 per dolar AS – Rp15.700 per dolar AS.