Melamah, Nilai tukar rupiah memuncak di Rp15.485 per dolar AS pada Jumat (4/10) sore. Mata uang Garuda melemah 56 poin atau minus 0,37 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.495 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,09 persen, ringgit Malaysia melemah 0,16 persen,
yuan China minus 0,11 persen, dan dolar Hong Kong 0,03 persen.
Di sisi lain, peso Filipina menguat 0,12 persen, baht Thailand menguat 0,45 persen, dolar Singapura plus 0,05 persen, dan yen Jepang 0,42 persen.
Serupa, mata uang di negara maju pun bergerak bervariasi. Poundsterling Inggris menguat 0,18 persen, dolar Australia menguat 0,03 persen, dan franc Swiss plus 0,09 persen.
Sedangkah euro Eropa melemah 0,02 persen dan dolar Kanada minus 0,07 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS yang menguat
oleh permintaan safe haven di tengah eskalasi di Timur Tengah.
Di sisi lain, ia mengatakan data sektor jasa AS dari laporan Institute of Supply Management (ISM)
yang lebih kuat juga mendukung penguatan dolar AS terhadap rupiah.
“Investor juga mengantisipasi data tenaga kerja NFP (non-farm payrolls) malam ini,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Pasar memperkirakan data NFP menyusul data ADP sebelumya yang lebih baik dari perkiraan.